Prolog : Tak terasa sudah
lebih dari 3 taon-an sy tidak membuat tulisan atwpun catatan yang cukup panjang,
cuman menulis status2 ringan bin lebay di
Face Book, maupun posting Photo2 Kegiatan komunitas di akun Path , Twitter maupun
Instagram, kayaknya di bulan maret yang penuh berkah ini, bertepatan juga
karena diundang oleh kawan2 komunitas Earth Hour Palu saat konfrensi pers
sebagai undangan perwakilan dari Admin Medsos Group FB RTH Dia-Lo-Gue untuk mengabarkan kegiatan mereka pada Tgl 17 Maret
2016 kemarin, cuman blum sempat tertulis karena belum dapat mood… eee.. setelah
melihat perkembangan medsos yang memanas akibat Efek “Equinox” & banyaknya
kawan2 yang “Gagal Paham” dengan kegiatan Earth Hour Palu tgl 19 Maret 2016
tsb.. kayaknya sy harus menulis ..tuk menjembatani pemikiran mereka yang masih suka “Memaki
Kegelapan”… Wuuuzzz… tiba2 pas dibilik merenung lg “ngadem”.. gak tau
kesambet apa.. hingga akhirnya mendapatkan “ilham” tuk nulis catatan lagi, so..
sebelum kata2 pujangga ini hilaang dari pikiran.. sy coba secepatnya tuangkan
disini… just cekidot…kawans, yuuuk’s… aaah…
Bulan Maret & Gerakan Earth
Hour…
Medio Bulan Maret dari tempoe
doeloe.. hingga sekarang slalu terasa Spesial.. bagi sy, pertama.. karena sy
lahir di bulan maret dan tahun ini.. Finally nyampe di kepala 4.. (hu..huuuy…
moga gak menjadi Tua dan menyebalkan.. ihiiir), trus.. di bulan ini juga sy
menikahi cinta pertamaku di bawah naungan hutan Alas Roban 18 taon yang lalu…
(18th & Life 2 go… Yeaaah…), btw… eits… maaf ngelantur.. tulisan
ini bukan tentang hari kelahiran dan pernikahan sy.. atwpun juga bercerita
tentang momen Gerhana Matahari Total (GMT) yang lagi hangat2nya dibicarakan karena
melewati kota sy pada tgl 9 maret lalu dan ditonton kurang lebih 3000 an bule
di ngata-koe.. tetapi tentang momen peringatan puncak Earth Hour di bulan maret
di kota sy yaitu Kota Palu yang ikut serta melaksanakan aksi tsb.
Kenapa Earth Hour dan sejenis
Makhluk Apakah Earth Hour itu ??? Mari kita kupas…satu persatu, kawans…
Berdasarkan penelusuran hasil
googling di internet kalian bisa dapatkan apa itu “Earth Hour” dan “sejarah
pelaksanaan Earth Hour”, tetapi untuk lebih ringkasnya dapat dipahami sebagai
berikut :
Earth Hour adalah salah
satu kampanye global dari WWF (World Wide Foundation), organisasi konservasi
terbesar di dunia, yang mengajak individu, komunitas, praktisi bisnis dan
pemerintahan di seluruh dunia untuk menyatakan kepeduliannya terhadap perubahan
iklim dengan cara mematikan lampu dan peralatan elektronik yang sedang tidak
dipakai selama 1 jam (20.30 – 21.30 waktu setempat), pada setiap hari sabtu
diminggu ketiga bulan maret setiap tahunnya.
Tujuan utama Earth Hour adalah
mengajak masyarakat seluas – luasnya baik sebagai individu, pelaku bisnis dan
korporasi maupun pemerintah untuk berpartisipasi melakukan aksi kecil yang
dapat membawa perubahan besar bagi kebaikan planet bumi.
Sejarah Earth Hour dilaksanakan
pertama kali di Australia pada tahun 2007 oleh Leo Burnett, Fairfax Media dan
disebarkan melalui lembaga konservasi WWF keseluruh dunia termasuk Indonesia.
Earth Hour Indonesia berawal di Jakarta pada tahun 2009 dan hingga saat ini
sudah tercatat lebih dari 30 kota di Indonesia yang terlibat dalam kegiatan
Earth Hour. Sedangkan Kota Palu mulai bergabung dengan Earth Hour pada tahun
2014, yang pelaksanaan Switch Off Ceremony / Aksi Pemadaman Lampu pada tahun
pertama diadakan di kawasan Anjungan Pantai Teluk Palu dan berhasil mengajak
pemerintah kota setmpat untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan Kampanye Earth
Hour. Untuk Tahun 2015 juga dilaksanakan ditempat yang sama, sedangkan pada
tahun ketiga Tahun 2016 ini tempat pelaksanaan Switch Off Ceremony-nya di
Lokasi Areal Taman Gelanggang Olahraga (GOR) Palu.
Trus..kemudian yang muncul
dikepala kalian… Ada Apa dengan Earth Hour di Kota Palu ini …??? Apa yang
special dan tantangan apa yang dihadapi sehingga membedakannya dengan aksi
serupa ditempat yang lainnya ???
Jawabannya… Kota Palu Lagi musim
mati lampu…
Yah.. sudah hampir sebulanan ini
oleh PLN dilakukan pemadaman bergilir di Kota Palu, waktu pemadaman tak tentu…
bisa siang.. bisa malam, bisa sekali dalam sehari .. bisa juga dua kali… dan
alasannya pun masih klasik, pemeliharaan mesin, kekurangan pasokan batu bara
pada PLTU hingga batubara yang basah… (pawang hujan… manaaa… pawangnya
manaaa…???) Aaaah… bisa anda bayangkan kan… betapa tidak populernya kegiatan
Earth Hour yang mematikan lampu dan peralatan elektronik lainnya selama 1 jam
(pukul 20.30 – 21.30) disini, karena Kota Palu sudah terbiasa dengan adanya
pemadaman lampu setiap harinya dan tanpa kegiatan Earth Hour pun pada tgl 19
maret itupun, kota palu pasti sudah Golap Gulita… (ihiiiir…)
Sehingga kawan2.. penggiat Earth
Hour di kota palu merasa umumnya warga maupun kalangan pemerintahan kurang
welcome dengan kegiatan tsb. Mulai dari permintaan rekomendasi ke pemerintahan
kota yang dianggap lucu oleh beberapa kalangan pejabat di pemerintahan hingga
saat mau berkolaboraksi dalam event ini kebeberapa pihak yang mau bekerja sama
dianggap event ini tidak menjual, Malah pada konferensi pers di Black Canyon
Coffee beberapa awak media yang hadir meminta agar bukan pemadaman lampu yang
ditonjolkan pada kegiatan Earth Hour tsb, tetapi ada penanaman pohon ataupun
aksi bersih – bersih ala diet kantong plastic yang lagi booming dibeberapa kota
– kota besar dengan pelaksanaan plastic berbayar di pusat2 perbelanjaan…
Ihiiir… rupanya masih banyak yang
gagal paham dengan Earth Hour ini, makanya melalui tulisan ini saya ingin
mencoba meluruskan ke khittahnya, bukan sekedar untuk memuaskan.. keingintahuan
kalian sich.. karena sy bukan jenis laki-laki pemuas, tetapi mencoba melihat dan
mendudukkannya dari sudut pandang yang lebih membumi lagi, karena kebetulan
dari tahun 2012 sy sudah sering melaksanakan kegiatan – kegiatan yang
berhubungan dengan lingkungan hidup, sedangkan utk kampanye Earth Hour tahun
2015 lalu sy ikut menghadiri pertama kalinya melaksanakan Switch Off Ceremony
di Anjungan Pantai Teluk Palu sedangkan untuk tahun 2016 ini sy mengikutinya
jalannya road show kegiatan anak2 Earth Hour Palu dari 3 bulan sebelumnya, so.. come on..join with me.. down 2 earth… yo…
Pertama < Earth Hour adalah Kampanye untuk Membudayakan Pola
Hidup Hemat Energi…
Ehem.. Tentu.. kalian akan
protes, bukannya pemadaman lampu melalui PLN.. juga mengurangi pemakaian
listrik kita ??? hehehe… ya.. beda laah..kaan, pemadaman secara bergilir yang
dilaksankan oleh PLN tujuannya untuk memelihara Mesin2 PLN yang harus
diistrahatkan agar awet dan biasanya terjadi tiba – tiba tanpa aba2, sehingga
terkadang tanpa ada persiapan terlebih dahulu dari warga masyarakat dan inilah
yang cenderung berakibat merusak alat2 listrik maupun elektronik dirumah kita,
karena langsung mati tanpa ba.. bi.. bu…, Pyaaar… Blatz… Hingga Korslet bisa
terjadi pada TV, Kulkas, dll, bahkan pada kondisi tertentu bisa Fatal sampai
menimbulkan kebakaran pada permukiman penduduk.
Sedangkan kegiatan Earth Hour,
walaupun dilaksanakan oleh PLN juga selama 1 Jam (Pukul 20.30 – 21.30 sesuai
waktu setempat), tetapi dilaksanakan melalui pemberitahuan dan koordinasi
dengan berbagai pihak, ada pemukulan gong sebagai aba2 dipadamkan lampu. Dan
tidak semua areal kota dimatikan lampunya, hanya ikon kota yang disepakati,
seperti pada pelaksanaan Switch Off Ceremony di Taman Gor Palu , selain lampu2
di areal taman Gor di matikan lampunya, Jembatan IV / Jembatan Kuning Palu
sebagai Ikon Kota Palu dimatikan pula (lihat videonya pada link ini : Highlight
Video Asia @ https://www.youtube.com/watch?v=9y7aFc6_NbQ&feature=share).
Nah.. bagi warga lainnya yang ingin
ikut serta berpartisipasi dan tergerak secara sadar tanpa terpaksa untuk
mengikuti aksi ini pada jam yang sama bisa ikut memadamkan lampunya masing –
masing dirumah maupun lingkungannya sendiri, artinya sukarela… ini dimaksudkan
karena acara Earth Hour ini cuman simbolis doank.. tetapi yang ingin dicapai
dari kegiatan ini adalah kesadaran kita untuk mulai membudayakan gaya hidup hemat
energy dengan mulai mematikan alat2 Elektronik yang tidak lagi digunakan untuk
mengurangi pemborosan energy yang jumlahnya terbatas disediakan dari PLN.
contoh : jika sudah tidak ada
yang menonton TV, TV nya dimatikan, jika tak ada aktivitas lagi pada ruangan –
ruangan tertentu, penggunaan lampu – lampu bisa dikurangi dengan dimatikan,
menghemat penggunaan listrik pada air dengan membangun tempat penampungan air,
agar mesin air tidak menyala terus – terusan, mencabut alat charging HP jika
tidak digunakan lagi, karena walaupun tidak mencharge lagi, jika charge masih
terpasang, maka aliran listriknya masih jalan. Ini semuanya selain membudayakan
hemat energy pada rumah maupun di lingkungan tempat – tempat kerja kita,
pengeluaran untuk pembayaran listrik bisa berkurang setiap bulannya, bukannya
kita tau sendiri terkadang pemadaman lampu yang dilakukan PLN hampir setiap
harinya itu.. terkadang tagihan listrik kita tetap sama kan…??? Artinya point…
Hemat Listrik itu bukan Pemadaman Listriknya oleh PLN tetapi kesadaran kita
untuk membudayakan Hemat Energy Life Style….
Clear ??? Masih belum…??? klo
belum.. kita lanjut ke point berikutnya…
Kedua < Earth Hour hadir sebagai
Gerakan Dunia Bersama untuk Menghadapi Ancaman Perubahan Iklim dan Pemanasan Global (Global Warming) pada Bumi
kita yang semakin Menua…
Bumi sudah Tua…??? Hehehe… gue
aja dah menua… broer, apalagi bumi yang sudah tercipta sebelum Adam dan Saipul
jamil.. eh.. inul daratista.. eh salah lagi… Hawa..yang bueneer…dink, Nah… soal
ketuaannya bumi dan bla..bla..bla… lainnya cari sendiri deh di internet atw klo
kamu gaptek.. coba baca kembali buku2 ilmu pengetahuan alam (IPA) disekolah
dulu atw punya anak ama kemenakan elo… atw biar jelas gambarannya… noh.. nonton
Tv Channel “National Geographic” biar..kerenan dikit laah..kaaan, yang pasti..
dari polusi dan efek rumah kaca, mulai punahnya ikan hiu dilautan, berkurangnya
hutan dan ruang – ruang terbuka hijau lainnya serta dampak “Global Warming”
lainnya, yang berakibat mempercepat mencairnya es abadi di kutub utara sono…
so.. klo mau warisan kepada anak
cucu kita bukannya kepunahan peradaban… yah… mulai sekarang mari menjadi bagian
dari komunitas – komunitas lingkungan di dunia… yang bergerak secara
massif..terstruktur dan sistematis… melakukan perubahan2 perilaku dan cara kita
hidup dimuka bumi ini.. cuman butuh 1 Jam aja.. kok .. seperti ajakan melalui
kegiatan Earth Hour dimana saat mematikan lampu.. gelap dan hanya ditemani
terangnya bintang2 dilangit kita merenungi.. apa yang tlah kita lakukan untuk
bumi tercinta ini… Bumi tempat tinggal kita, kakak dan adik kita, ayah dan ibu
kita, sodara dan sahabat2 kita, tetangga dan lingkungan sekitar kita… jika
kemudian setelah 1 jam bisa tercerahkan.. yuuuk.. lanjutkan dengan perubahan
langkah2 besar lainnya.. tentunya dengan.. mulai dari aksi – aksi kecil dulu.. mulai
dari diri sendiri dan mulai dari sekarang TITIK
Gimana.. Clear ??? eh.. masih
blum juga…ya..??? so.. ini penjelasan terakhir..dah… abis itu terserah anda…
mau ngerti atw kagak.. urusan loe..dengan Tuhan loe…aja…dach…!!!
Ketiga < Earth Hour Palu 2016 adalah
Bagian dari Kolaboraksi Komunitas – Komunitas Hijau di Kota Palu untuk
Mendukung Program Palu Safe, Green & Clean Menuju Adipura 2016 dan
Mendukung Pula Program Nasional Pengembangan Kota Hijau (P2KH) sebagai Upaya Mencapai
Kota Hijau Berkelanjutan
Artinya apa… ??? artinya kegiatan
ini.. tidak berdiri sendiri… atw sok ngikutin acara2 luar negeri sono.. tetapi memang
ada agenda besar yang ingin dicapai, gak sekedar ceremonial jangka pendek yang
abis acara abis itu selesai.. tapi ada kegiatan – kegiatan sebelumnya dan tentu
saja kelanjutannya pun ada baik jangka menengah maupun panjang demi kota ini.
Mau tau apa itu Palu Safe, Green
& Clean Menuju Adipura 2016… ??? hellowww… kalian orang palu…gak sih ??? Aaaah…
trus tau gak bedanya Adipura ama Kalpataru (eh.. sorry ini Pertanyaan waktu
debat capres taon lalu… ihiiir…), ehem… yang pasti Kota Palu yang pengen
bingitz… mendapatkan Piala Adipura dari Menteri Lingkungan Hidup, sampai
bela-belain Re – Launching Palu Safe, Green & Clean di Tgl 17 Januari 2016,
yang merupakan kelanjutan dari Program Palu Green & Clean tahun 2011 lalu.
Memang sich.. dikalangan
masyarakat termasuk pemerintahan sendiri.. terjadi pro kontra terkait Target Kota
palu untuk meraih Adipura 2016, yang katanya terlalu muluk2 dan hanya ambisi
politik dan bla… bla.. beuuuh… lainnya, tetapi capaian sertifikat Adipura yang
sudah diterima bebarapa kali ditahun2 sebelumnya itu merupakan salah satu alasan
logis untuk pencapaian adipura tsb, nah.. kami dan kawan2 di komunitas hijau kota
palu tak mau terlibat dalam debat kusir diatas, kita berupaya mendukung upaya
pemerintah kota yang baik bagi warga kotanya… siapa sih yang gak suka kotanya
bersih hijau dan aman… soal Adipura urusan belakang, klo bersih hijau dan aman
tercapai diseluruh kota.. Insya Allah Adipura akan datang dengan sendirinya.
Makanya kami bergabung langsung dalam setiap aksi – aksi yang dilaksanakan pemerintah kota baik secara personal maupun bareng komunitas lainnya dalam penanaman pohon di ruas jalan – jalan tertentu maupun aksi bersih – bersih kota lannya, dan puncaknya pada peringatan hari sampah nasional tgl 21 Februari 2016 dalam rangka mendukung Gerakan Indonesia Bebas Sampah 2020 maka di laksanakan kegiatan sepanjang pantai teluk palu dimulai dari Start di kampung nelayan sambil berjalan bersama kurang lebih 300 orang perwakilan dari berbagai komunitas, BUMN dan pemerintahan kota palu melaksanakan aksi clean up sejauh 2,4 KM dan memilah sampah sampai ke patung kuda areal anjungan nusantara pantai besusu palu.
Makanya kami bergabung langsung dalam setiap aksi – aksi yang dilaksanakan pemerintah kota baik secara personal maupun bareng komunitas lainnya dalam penanaman pohon di ruas jalan – jalan tertentu maupun aksi bersih – bersih kota lannya, dan puncaknya pada peringatan hari sampah nasional tgl 21 Februari 2016 dalam rangka mendukung Gerakan Indonesia Bebas Sampah 2020 maka di laksanakan kegiatan sepanjang pantai teluk palu dimulai dari Start di kampung nelayan sambil berjalan bersama kurang lebih 300 orang perwakilan dari berbagai komunitas, BUMN dan pemerintahan kota palu melaksanakan aksi clean up sejauh 2,4 KM dan memilah sampah sampai ke patung kuda areal anjungan nusantara pantai besusu palu.
Kemudian.. apa lagi hubungannya kegiatan Earth Hour dengan Program
Pengembangan Kota Hijau (P2KH), nah.. sedikit bocoran lagi.. klo Kota palu
sudah bergabung dengan P2KH sejak tahun 2011 yang merupakan Program Pemerintah Dalam rangka mewujudkan
kota/kawasan perkotaan yang berkelanjutan, Undang-Undang No.26 Tahun 2007
tentang penataan ruang, antara lain telah mengamanatkan secara tegas bahwa 30%
dari wilayah kota/kawasan perkotaan harus berwujud Ruang Terbuka Hijau (RTH),
dengan komposisi 20% RTH Publik dan 10% RTH Privat. Preskripsi RTH 30% tersebut
merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh Pemerintah Kota/Kabupaten dan
termuat di dalam Peraturan Daerah (Perda) tentang RTRW Kota/Kabupaten.
Selaras dengan amanat Undang-Undang Penataan
Ruang Nomor 26 Tahun 2007 pasal 3, perlu diwujudkan suatu bentuk pengembangan
kawasan perkotaan yang mengharmonisasikan lingkungan alamiah dan lingkungan
buatan. Upaya untuk membangkitkan kepedulian masyarakat dan mewujudkan
keberlangsungan tata kehidupan kota, antara lain dapat dilakukan dalam bentuk
perwujudan Kota Hijau
Nah.. P2KH merupakan inisiatif untuk mewujudkan
kota hijau secara inklusif dan komperehensif untuk mewujudkan 8 (delapan) atribut Kota Hijau, yang
meliputi : Perencanaan dan perancangan kota yang ramah lingkungan (Green
Planning and Design), Peningkatan peran masyarakat sebagai komunitas hijau (Green
Community). Ketersediaan ruang terbuka hijau (Green Open Space), Konsumsi
energi yang efisien (Green Energy), Pengelolaan air yang efektif (Green Water),
Pengelolaan limbah dengan prinsip 3R (Green Waste), Bangunan hemat energi atau
bangunan hijau (Green Building), Penerapan sistem transportasi yang
berkelanjutan (Green Transportation).
Sehingga Posisi Kampanye hemat energy di Earth
Hour masuk disalah satu Atribut kota hijau diatas yaitu Green Energy berupa
Konsumsi energy yang efesien, dan Kegiatan Earth Hour Tgl 19 Maret 2016 kemarin
juga dirangkaikan dengan kegiatan Festival Hijau yang pelaksanaannya memasuki tahun
ke 4 yang rutin dilaksanakan oleh dari Forum komunitas Hijau P2KH Kota Palu.
Finally.. Clear…kaaan… bahwa gerakan Earth Hour
ini bukan gerakan sok gaya2an.. ala Luar Negeri..dan gak ujug2 pula.. dilaksanakan di Kota Palu yang kita cintai
bersama ini, kawans…
Terakhir, sy cuman ingin mengutip sebuah kisah
pada Zaman Nabi kepada kalian, yaitu :
Alkisah Pada Saat Nabi Ibrahim, AS. sedang dalam
Prosesi dibakar oleh Raja Namrud yang zalim, maka seekor Semut datang tergopoh –
gopoh memikul setetes air ke lokasi pembakaran,
seekor kera yang heran bertanya : “Untuk apa
setetes air itu, semut ?”
Jawab si semut : “untuk membantu memadamkan api,
biar Nabi Ibraham AS. bisa selamat dari kobaran api.
Maka Tertawalah sang kera karena merasa lucu : “Hahaha…
Tak mungkinlah setetes air itu bisa memadamkan Api yang besar itu, semut… Sia –
sia perbuatanmu ini… !!!”
Trus.. Apa Jawaban Semut ?
“Walaupun hanya dengan setetes Air… tetapi saya
tahu.. Posisi saya dimana…” Jawab Semut itu sambil tersenyum.
So.. Pada akhir kisah Nabi Ibrahim AS. diselamatkan oleh Allah SWT dari kobaran api tsb, dengan memerintahkan Api itu mendingin dan bukan dari setetas air yang dibawah si semut, Tapi… kalian paham, apa hikmah dari cerita diatas, bahwa perbuatan baik sekecil apapun yang kita lakukan dengan sadar, itu
memberitahukan pada dunia dimana posisi anda saat ini, jika dunia sudah
diambang kehancuran… apakah kalian hanya berpangku tangan, Protes kiri – kanan,
mengeluh dan mencari kambing hitam.. pada pemerintah, pihak2 terkait.. tak mau
bertindak apapun, saat orang lain berbuat.. eee.. kalian tertawa... meremehkan,
menganggap Useless…dan kritikan lainyya tanpa ada juga solusi dari kalian…. Bah…..
kelaut aja… loe… hehehe….
Epilog : buat kawan - kawan seperjuangan di luar sana, tulisan ini
kupersembahkan untuk kalian ; Jalan Kita Masih Panjang.. Jangan menyerah...
Jangan berputus asa.. dengan segala cemoohan dan bullyan terhadap aksi - aksi
kalian, biarlah nanti sejarah yang mencatat seperti kisah Rio Harianto yang
akhirnya berhasil mencatatkan sejarah sebagai Pembalap F1 Pertama dari
indonesia diajang paling bergengsi itu, walaupun awalnya di pandang remeh dan
dikatain macam - macam pula, Tak perlu sedu sedan itu... Just Keep on
Rollin’... Yeaaah...!!!
Akhir Kata, Moga catatan ini bisa bermanfaat, Mohon maaf.. klo
bahasanya agak terlalu.. gimaanaa gitchu... yee..
Salam Hijau… tuk smua… See U.. Under The Star @Earth Hour 2017…
Kawans…!!!
Wassalam.