Rabu, 17 Oktober 2012

Chapter #2 ; 2011 - 2012 (Kini...)




Lembah Palu, 05 Oktober 2012

Assalammualaikum War. Wab. ‘n Salam Persahabatan..tuk Smua...

Tulisan ini merupakan tulisan keduaku dari Cerita bersambung (CerBung) PLPBK-Koe ; Antara Retorika dan Realitas Lapangan (Dahulu.. Kini dan Nanti...), Seri Tulisan kedua ini.. mulai kugarap penulisanx bersamaan dengan Hari ulang tahun Tentara Nasional Indonesia (TNI) Republik Indonesia pada tgl 05 Oktober 2012 kemarin dan pada hari itu juga terjadi perseteruan antara 2 lembaga hukum kita antara KPK vs Polri yaitu Cicak Vs Buaya Jilid 2 (eit’s… tapi ceritaku bukan membalas masaalah tentara atwpun persoalan hokum mereka yg diatas loh…), cerita ini kupersembahkan kpd semua kawan2 pendamping dilapangan khususnya para pendamping PLPBK yg masih eksis atwpun yg sudah memilih tuk..keluara menjadi “pengembara sunyi”..bersama “idealism” mereka yg tak ingin dibeli… (ehem…ehem…), sekaligus juga..tuk mengingatkan kembali ‘asa” Laskar Elang (sebutan utk para Pendamping Tim Advance yg mau “belajar terbang.. tanpa menunggu ombak tenang.. (salah satu motto pamungkas.. yg membuatku tertarik bergabung di ranah ini..),btw klo.. mau tau kenapa mereka menggunakan nama elang ??? bisa dibaca pd blog ini : We are eaGles : http://ndteam.blogdetik.com/) tentang bagaimana semangat “perubahan (out of the box..)” yang ingin mereka perjuangkan melalui pengabdian mereka.. kepada masyarakat miskin indonesia... (caileee... ngikutin bahasa teman2 di jatim : Gue (PNPM) buanget’s... githu..loch... hehehe...),  

Cerita ini..pula kumulai dengan kisah.. diawal kubergabung dgn “Laskar Elang” Kota Palu yg persisnya pada tanggal 1 april 2011 (April Mop), yg bersamaan dengan penandatanganan kontrak baru semua tim fasilitator PNPM MP Sulawesi Tengah yang bertempat di Aula kantor PU Cipta Karya Provinsi Sulawesi Tengah JL. Kartini Palu , dimana sebelum dan sesudahnya.. (sepanjant taon 2011 – 2012) ada beberapa kejadian yg lumayan heboh yang kami alami selaku tim pendamping di lapangan dimana termasuk sy yg sempat mengajukan “surat pengunduran diri” ..tuk keluar dari PNPM MP ke Team Leader kami, .hingga 2 kali lagi.. hanya dalam rentang waktu sekitar 2 bulanan  aja...(diawal bulan april dan bulan juni 2011), btw.. eit’s.. ini tidak termasuk yang akan sy bahas rinci di tulisanku kali ini, soalx.. nanti kelihatan terlalu “Lebay”..gitchu.. dan akan memalukan “sistem”...!!! (hehehe....coz’ Life.. isn’t “waiting..the storm 2 pass”.. but.. it’s about.. “Learning 2 Dance in the Rain”... my friends...so.. enjoy it...)

come on.. ‘n let’s cekidot... lha... yauuuwww.... (^_*)

Chapter #2 ; 2011 – 2012 (Kini...)

Dalam Pembahasan sebelumnya (lihat tulisanku pd Chapter #1 ; 2009 – 2010 (dahulu…) penulis menitikberatkan pada “Proses Pembelajaran” pada kegiatan seleksi PLPBK ditaon 2009 dan proses “Perencanaan Partisipatif” di taon 2010 yang merupakan langkah awal dari proses pembelajaran di dalam kegiatan PLPBK/ND, untuk itu pada Pembahasan kali ini.. Penulis akan menceritaan kisah2 seputar Pendampingan Tim PLPBK/ND Kota Palu khususnya terkait.. pembelajaran yang kami petik dari “Proses Pemasaran Sosial Kawasan Prioritas Terpilih dan Pembangunan Fisikx”.. lengkap dengan cerita plus dan minusx... (hehehe...dan “berani gagal”... adalah motto perjuangan kami... laaah...kaaannn....)

Saat itu.. diawali bersamaan dengan kejadian.. berakhirnya Kegiatan Pendampingan Lapangan Tim Advance dikota Palu, dimana adanya keputusan dari pusat terkait “Merger” antara Tim Advance (Pendamping BLM PAKET dan PLPBK/ND) ..tuk kembali kepangkuan Tim Reguler, walaupun ditingkat pusat masih ada 2 KMP yaitu KMP Advance dan KMP Reguler wilayah 2 (wilayah World Bank) yang menangani wilayah kerja kami, tetapi.. dilapangan per “April Mop” keputusan merger tsb sudah harus diberlakukan. (lanjuuuttt….)

Sekedar info..pula untuk Tim Advance Kota Palu sebelumnya terdiri dari Tim PAKET & Tim PLPBK/ND dimana komposisi Tim Fasilitator Paket Kota Palu berjumlah 3 Orang yaitu 2 Org fasilitator Kelurahan (masing2 1 faskel Teknik & 1 Faskel Ekonomi) dan dipimpin oleh seorang Senior Fasilitator (SF) untuk pendampingan 1 wilayah Kota (bayangkan.. hanya 3 orang menangani sebanyak 23 kelurahan penerima BLM PAKET dikota palu.. woooww...sambil koprol.. gichu…loch… hehehe…), sedangkan untuk Pendampingan ND/PLPBK hanya ada 1 orang SF untuk 1 wilayah kelurahan dampinganx, nah.. karena ada 3 kelurahan menerima ‘reward’ PLPBK/ND maka otomatis pula.. ada 3 org SF saja di Tim tsb, yang semuanya digawangi oleh seorang Askot PLPBK dan semuax dikoordinir oleh seorang Askot Advance.  Sehingga menjadikan Total kesuluruhan Tim Advance Kota Palu sebanyak 8 orang saja. Sementara utk Asmandat dan perangkat kerja lainx ini melekat pd Tim Advance regional yg berada diluar Sulawesi Tengah. (^_*)

Jika dahulu.. tim reguler terdiri biasax dari 5 Orang (1 org Senior Fasilitator, 2 org Fasilitator Teknik, 1 Org Fasilitator Ekonomi dan 1 org Fasilitator Pemberdayaan atw Community Development (CD)..tuk mendampingi 8 – 9 kelurahan, diaturan baru taon 2011 ; Tim Fasilitator terdiri dari 5 Orang (yaitu 1 org Senior Fasilitator, 2 org Fasilitator CD, 1 Org Fasilitator Ekonomi dan 1 org Fasilitator Teknik) ..tuk mendampingi 8 – 9 kelurahan, Trus.. ketambahan Fasilitator Teknik / Urban Planner (UP) khusus untuk mendampingi wilayah kelurahan yang ada kegiatan PLPBK/ND, dengan komposisi  1 : 2 ( 1 org Fasilitator Teknik/UP mengawal 2 kelurahan PLPBK/ND), karena ada 3 kelurahan di kota palu yang sementara aturanx 1 : 2 kelurahan, maka ada 2 Fasilitator Teknik/UP yang akan mendampingi 3 kelurahan dimana 1 kelurahan dikeroyok bersama.. (bahasa ekonomix.. tanggung renteng...hehehe...), sementara untuk kegiatan PAKET dikarenakan kegiatan ini menurut keputusan pusat sudah akan berakhir..dan takkan ada kelanjutan lokasi PAKET baru maka otomatis sisa2 dana PAKET yang masih tersisa ini.. diserahkan kembali sepenuhnya pendampinganx kepada Tim Fasilitator baru.. hasil “merger” yang ada.. (uphf...fiuuuuhhh...)

Lanjut Cerita.. untuk memasukan para mantan tim advance ke tim reguler maka KMW kami menggunakan “cara pamungkas”.. mereka ; yaitu berdasarkan “Hasil Penilaian Kinerja Tim Fasilitator selama Triwulan terakhir” oleh Tim penilai mereka (yang katax berjenjang..dari bawah..), serta adax hasil..seleksi perengkrutan Tim Korkot yg baru dibulan maret 2011 kemarin.., sehingga berdasarkan penilaian tsb.. (ehem.. walaupun..hasilx “tak pernah” ditempelkan resmi ..sesuai nilai “transparansi & akuntabilitas”.. seperti yg dilakukan oleh BKM-BKM dilapangan yang selalu..dipaksakan oleh mereka yang diatas.. agar menempelkan hasil kegiatan masyarakat.. dilima titik lokasi yg disepakati..btw “shut up”..aja dah… ), maka ke-7 org.. mantan tim advance inipun mau tak mau di”paksa secara halus” ..tuk digabungkan kembali dibawah pengendalian tim reguler, walaupun.. mantan Askot Advance naik posisix ke KMW menjadi Assisten TA Monev, Askot UP/PLPBK teuteup diposisi Askot UP, ada juga hasil penilaian yang masih menjadi perdebatan yaitu 4 org mantan SF di Tim Paket dan PLPBK/ND ; 3 org turun menjadi Fasilitator dan 1 org menduduki posisi baru sbg SF di tim reguler (gak jelas.. turun kelas.. atw naik kelas..beliau...ini... hehehe...), sedangkan 2 Fasilitator PAKET sebelumx.. teuteup posisix menjadi Fasilitator juga.. tetapi skrg berada di tim reguler. Finally... wellcome..”home” again...bro & sist... (^_*).

Dengan adax ‘merger’ tsb.. maka diharapkan tidak ada lagi “dualisme” kepimpinan.. di setiap kelurahan yang sama2 mendampingi kegitan BLM Reguler, PAKET dan PLPBK/ND (ini.. akibat “dualisme tim” yang sy ceritakan ditulisan sy sebelumx.. karena perebutan kekuasaan pada sebuah kelurahan yang sama2 ada pendampingan Reguler dan Advance ; artix jika ada 2-3 orang SF disatu kelurahan yang sama.. maka berarti ada 3 nahkoda dalam 1 kapal.. hehehe... mo berlayar kemana kapalx... pasti bingung..kaaan...) , sehingga.. belajar dari perseteruan sebelumnya maka untuk posisi SF bagi pendamping PLPBK hilang, dan SF melekat hanya di Tim Fasilitator kecamatan yang mendampingi 8 – 9 kelurahan aja.

So.. Singkat cerita, walaupun “posisi” lamaku sebelumx.. adalah “Senior Fasilitator” di tim regular yg berdasarkan “hasil penilaian” akan dipromosikan “naik kelas” katax.. oleh atasanku (gak jelas..benar atw tidak.. soalx.. “katax”..hehehe…), maka dibulan april tsb diriku pun di”rolling” ke lokasi pendampingan PLPBK dikota palu, yang “ternyata.. oh.. ternyata”.. sudah bukanlah lagi “advance” tapi per “april mop” dikembalikan jadi “regular.. tapi masih berasa advance”.. (nah…lho.. “nano-nano” kaleee…), walau awalx berat.. namun.. it’s okeylah.. demi “amanx system” (walaupun gara2 hal tsb.. sempat diriku mengajukan permohonan tuk.. mundur dari PNPM MP tapi ditolak TL kami..), hal pahit tersebut kucoba terima.. dgn “lapang dada”.. (iyo..mo..xixixi..) atas pertimbangan “Ingin Belajar Terbang.. bersama  “Elang2”.. tanpa “menunggu ombak tenang”.. (bahasa langitanx bagi yg mau : out of the box..euy…) dan juga masih adax.. rasa “mencintai.. kebersamaan indah” bersama “teman2 lama di lapangan”..yang sudah kayak saudara..sendiri selama ini.. serta pd akhirx.. teringat pula pada “niatan awal” saat awal bergabung di PNPM MP di medio mei 2008 yaitu “pengabdian apa adax.. pada masyarakat..tanpa melihat status pangkat atwpun kedudukan semata..’ (ehem.. kan.. Gue.. PNPM buanget’s.. githu...loch... hehehe... btw bisa dilihat kisah awalku saat selesai peldas dan mulai bergabung di PNPM MP pada ceritaku ini : Ketika Tulisan Menjadi Saksihttp://www.p2kp.org/wartaarsipdetil.asp?mid=2287&catid=3&)

Maka.. teuteup lanjut.. walau “Posisi dan gajiku turun kelas” bersama posisi baruku sbg “Fasilitator UP/Teknik ..tuk pendampingan PLPBK/ND di kelurahan Lambara di kecamatan Palu Utara, sedangkan kawan sy yang satux.. (sdri. Ningsih sari – Ex - SF PLPBK Kelurahan Lambara) mendampingi.. kelurahan Besusu Barat di kecamatan Palu Timur (sengaja..beda dari lokasi awal.. biar posisi “turun kelas’ ini.. gak jadi beban moril kami..lha..yauuwww…hehehe…), sedangkan utk di kelurahan Donggala Kodi Kecamatan Palu Utara ; kami keroyok berdua pendampinganx... (tanggung renteng…) walaupun pada akhirx.. karena “kasus keuangan dana bergulirx” direguler yang dihadapi.. (baca.. tulisan seri 1 sy sebelumnya...) kelurahan donggala Kodi pun dihentikan pendampingan PLPBKx dan otomatis.. kami berdua.. tinggal mendampingi 1 kelurahan masing2....dan bekerja sama dgn tim Fasilitator yang sudah ada..., tetapi pasca bulan mei 2011, sdri. Ningsih Sari memilih utk cabut dari PLPBK dan melanjutkan sekolah S2x ke Makassar (Alhamdulillah.. beliau..tdk sepenuhx.. meninggalkan program ini.. karena disana beliau..sukses kembali mengabdi di PLPBK karena.. menjadi Tenaga Ahli Pemasaran (TAP) di lokasi PLPBK yang ada..disono.. wowww.. saluto…kawan…), sehingga..pada awal bulan juni tsb. terjadi lagi “rolling”.. dimana diriku dikembalikan ke kecamatan Palu Timur..(lokasi awalku ketika masih menjadi “SF regular”.. disana) tuk mendampingi kelurahan Besusu barat… sbg Fasilitator PLPBKx.. (ehem… kucoba kembangkan sayap2 patahku....kucoba terbang tinggi lagi.. di angkasa... YEAAAHHH…!!!)

Akhirx.. karena berangkat..dari “ketidaknyamanan” proses “merger’ diatas, dimana teman2 tim fasilitator advance dipaksa kembali bergabung.. ke tim fasilitator reguler, sementara tim reguler dikelurahan-kelurahan tertentu yang “kaget” dgn proses merger yang tiba-tiba itupun.. dipaksa mendampingi 3 kegiatan PNPM MP sekaligus.. (pendampingan BLM Reguler, PAKET dan PLPBK/ND..). sedangkan kenyataanx.. tak semua Fasilitator yang ada dilapangan sudah pernah dilatih.. ttg Siklus PAKET & PLPBK. (nah..lho..???) dan dari Tingkatan Tim Korkot (minus Askot UP dan Korkot) sampai pd TA-TA di KMW (minus Assisten TA Monev yg mantan Askot Advance) yg rupax juga.. belum pernah diberi “Pelatihan Khusus”.. terkait bagaimana proses pendampingan pada PLPBK/ND.. (nah..kaan...???)

Dan disinilah.. kembali muncul saat “retorika pusat’ menjadi blunder.. saat coba diaplikasikaan di lapangan... (ampyuuuun...dijeeee....), belum lagi proses perencanaan Partisipatif yg belum kelar-kelar sehingga kemudian status pemilihan Lokasi Kawasan Prioritas oleh Masyarakat yang ternyata justru menjadi kembali jadi “persoalan”..ketika akan disentuh Pembangunan Fisik dan Pemasaran Sosialx.. karena selain tidak sesuai dgn Tata Ruang Kota (utk kelurahan Besusu Barat kecamatan Palu Timur) maupun semangat Penataan “Permukiman” yg menjadi perdebatan internal kami (utk kelurahan Lambara kecamatan Palu Utara), Apalagi terjadi lagi kebingungan saat Tenaga Ahli Pemasaran (TAP) ..tuk menjual image “kawasan prioratas terpilih” tsb ke public karena proses perencanaan yg belum “Fix” semua, dsb… (bah… kok.. macet lagi.. macet lagi… ya…??? Apa gara2 “si Komo”... lewat ya…??? Hehehe….)

Apa Pasal ???
Karena.. oh.. karena... :
1.  Ditingkat internal Konsultan Pendamping :
  1. Ternyata.. karena hampir merata “ketidaktahuan”.. teman2 konsultan pendamping didaerah.. terkait Siklus Pendampingan PLPBK pasca “merger” dimana banyakx permasalahan.. yang “membingungkan” dihadapi para pengambil kebijakan pada proses perencanaan yang “hilang arah”.. (istilah-istilah RPLP dan RTPLP saja banyak yg gak “ngeh”..), membuat “kebingungan berjamaah” terus terjadi, selain karena mereka tidak semuanya mendapatkan pelatihan2 berjenjang oleh KMP advance, juga bagaimana menghadapi masaalah terkait proses “yg mandeg” tersebut diatas (karena klo dibuka modul/buku PLPBK isix.. kan hanya gambaran umum saja ala.. “bebaskan lepaskan”…), Sedangkan tuk Penyelesaian dan solusi2 teknis ini.. (menurut kawan2 lama tim advance..) biasax slalu dibahas pada Lokalatih2 PLPBK yg sebelumnya hanya diikuti oleh anggota Tim Advance saja, akibatx “Substansi” PLPBK tidak membumi.. pada Tim Reguler yang ada. Sementara Perhatian juga terpecah pd Kegiatan2 BLM regular lainx di 4 kecamatan dikota palu maupun Kab. Poso dan Toli2 dgn segudang permasalahanx juga tidak bisa ditinggalkan.. hingga ..tuk mengurus hanya 2 kelurahan PLPBK itu diserahkan hanya kepada kami bertiga (Askot UP dan 2 Fasilitator pendamping PLPBKx), walau katax..tidak ada lagi pemisahan antara tim regular dan tim advance, tapi dilapangan kami teuteup dianggap “Orang Luar”..!!!  (Nah.. Trus.. siapa yg salah…coba…???)
  2. Pelatihan pada Tim Reguler sesudah Proses “Merger” hanya dilakukan 1 kali saja.. selama taon 2011 hingga 2012, tetapi itu hanya mengenai “Proses Pemasaran dan Pembangunan Fisik” itupun hanya diikuti oleh seorang “Senior Fasilitator” masing2 yang menggawangi 3 kelurahan PLPBK yang ada dikota Palu, sementara dilapangan.. kami (fasilitator UP) yg masih mengawal proses perencanaan yang belum kelar-kelar juga.. mana nyambung pembelajaranx... (kalo tidak salah ingat.. Pelatihan ini dilaksanakan pada Bulan Mei 2011 di Kota Makassar utk Cluster Sulawesi), sedangkan Fasilitator UP/Teknik kota Palu tidak diikutkan.. karena kata TA Pelatihan kami.. menurut “aturan pusat” yg “kaku” membaca bunyi undanganx...melarang kami berdua tuk ikut serta.. walaupun teman2 Askot UP dan SF lainx.. mau patungan bersama kami tuk pembiayaan kesono… (uphf... ternyata saat dimakassar sana.. menurut Askot UP kami ada beberapa wilayah di cluster sulawesi yang hadir selain SF ada pula Fasilitator Upx yg diikutkanx... huuuuuu....... batal dapat ilmu lagi...dech.. kami di palu... kacian dech...loe....ihiks...).

a. Akibat Ketidaktahuan Proses Pendampingan PLPBK ini.. yg hampir terjadi disegala lini “pengambil kebijakan”.. di tingkat internal konsultan Pendampingan kami (walaupun sempat sich.. TA UP dan TA infra kami (dua-duax berlatarbelakang teknik sipil) ..pasca merger dilatih 1 kali di Bandung.. tetapi menurut kalian ; apakah bisa serta merta langsung.. paham..dan ahli.. githu… terkait masaalah tata ruang PLPBK ??? hehehe… maaf boss2ku…), dan ini.. mulai terasa dgn tidak terfasilitasix proses meng”connect”kan ditataran atas pengambil kebijakan Kota ttg bagaimana agar Tata Ruang Kota dgn RPLP serta RTPLP kami dikelurahan bisa saling mengisi, padahal ada “siklus Kota dan Provinsi” (melalui TA kebijakan Publik di KMW) melalui TKPKD Tingkat Kota dan Provinsi yg sudah dibentuk.. tuk bisa menjembatani  “substansi dari proses Perencanaan Partisipatif, Pemasaran Sosial Kawasan Prioritas Hingga manajemen konstruksi dalam Pembangunan Fisik tahap 1 dan 2 PLPBK agar nyambung dgn kebijakan kota dan provinsi, (lihat Gambar 2 ; Skema Pembelajaran menuju ND), 



namun.. retorika “good governance” hanya kembali menjadi “tupoksi” kami bertiga ditingkatan lapangan (woooow…lagiii…), hingga..  inilah yang akhirx.. mebuat Pengawasan dan Pengawalan kami dilapangan menjadi lemah...tak terkendali !!! siklus.. tertatih-tatih, data sim yang terlambat, dsb.. soalx.. bagaimana mo menilai..keadaan dilapangan..lha wong..mereka yang diatas juga pada gak ngerti..persoalanx... (ehem... “Puyeng Berjamaah”...jadix...xixixi....),

b. Belum lagi.. “Luka lama” mantan tim advance saat terjadi pemisahan dulu.. belum sembuh total (emang siapa loe..???), sehingga berimbas.. saat penggabungan kembali teuteup ada “pernak-pernik” ketidak harmonisanx.. antara Tim KMW dengan mantan Tim Advance..yg ada…walaupun Cuman 1 – 2 orang aja.. yg bersiteru.. tetapi karena posisi mereka berdua “vital” ditim.. hingga menyebabkan proses pendampingan.. makin jauh..dari “retorika”…tim besar yang bersatu kembali..seiring sejalan.. ala good governance… (eit’s… khusus masaalah yg terakhir ini.. juga tidak akan sy bahas ditulisan ini… maaf ya… itu “RAHASIA PERUSAHAAN”… wekekek…)

2.  Ditingkat BKM dan Tenaga Ahli Pendamping Pemasaran (TAP) serta Pemda. 

a. Kelurahan Lambara.

1. Ternyata dikelurahan Lambara kecamatan palu utara, yang menyebabkan kelambatan proses penentuan Kawasan Prioritas, adalah bingungx.. memilih judul apa yang cocok utk penataan Kawasan Pertanian Anja yang dijadikan pilihan kawasan prioritas, dimana semangat awalx adalah bagaimana potensi pertanian yang ada disana bisa diperkenalkan ke public untuk dijadikan bahan kunjungan wisata anak2 sekolah maupun warga kota palu, karena khususnya dikota kami..tinggal kawasan Anja di kelurahan Lambara tsb.. yang merupakan kawasan pertanian yang ada didalam kota, oleh TAPP sebelumx.. kawasan ini ingin dijadikan kawasan “Agro Wisata” tetapi setelah diuji publikkan ternyata.. mendapat protes dari berbagi pihak ditingkat kota, karena menurut mereka, kawasan pertanian ini belum layak..tuk dijadikan “Agro  Wisata”, termasuk dari perwakilan Dinas Pertanian yang ada mengatakan klo kawasan ini lebih cocok dikembangkan menjadi “Agro Bisnis” karena menurut kacamata mereka kawasan pertanian ini belum berkembang dgn baik, masih terbatas produksix, sumber airx..tidak lancer, dsb.

2. Sementara di Tingkat BKM.. mereka teuteup ngotot..dgn judul “Agro Wisata” sesuai dgn yg pernah dilihat mereka dikota-kota yang ada di pulau jawa, nah.. akibat pemilihan nama yang tak kunjung jelas, TAPP pertama cabut pergi sekolah S2, kemudian direngkrut lagi TAPP ke 2.. teuteup juga mengalami jalan buntu, sementara proses pemasaran dan pembangunan Fisik sesuai master schedule PLPBK harus sudah dilaksanakan, (uphf.. ) tak lama kemudian Tenaga Ahli Pemasaran juga terpaksa ikut cabut.. keluar karena kelamaan menunggu kawasan prioritas selesai direncanakan, hingga terjadi lagi pergantian TAP di kelurahan tsb, ( ehem.. sekedar info juga.. ditingkat fasilitator pendamping PLPBK di kelurahan tsb, tercatat sampai 6 kali.. terjadi pergantian pula… wooowww…sambil koprol…lagi…welelh..weleh…), akhirx.. nanti ditaon 2012 baru mendapatkan judul yang sesuai yaitu “Kampung Wisata Edukasi”…itupan nanti mantan TAPP Donggala Kodi turun gunung membantu memfasilitasix… (kebetulan setelah pergantian TA UP yang bjuga sudah 2 kali pergantian di kMW, beliau ditarik menjadi TA UP kami setelah kelurahan dampinganx di donggala kodi dikatakan gagal…tetapi pada akhirx..beliau juga memilih “cabut juga” tuk lanjut skolah S3x, hingga kini kami di KMW/OSP 8 Sul-Tengmengalami kekosongan TA UP… ihiks…).

b. Kelurahan Besusu Barat

1. Dikelurahan Besusu barat kecamatan palu timur terjadi pula perubahan kawasan prioritas, dimana BKM yg awalx..getol ketika uji public RPLP dilaksanakan dibulan maret 2011, menyepakati utk menata lokasi kawasan “Ex Mesjid Tua besusu” menjadi   ‘Pujasera besusu “(Pusat Jajanan Serba Ada kelurahan Besusu)”, tetapi mulai bulan april atas masukan masyarakat dibantaran sungai besusu barat yg terancam direlokasi oleh pemkot palu, maka pada bulan mei hingga juni 2011 terjadi pergolakan di masyarakat bawah..hingga atas Fasilitasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kota Palu, pemerintah kota terpaksa bersepakat melalui  BAPPEDA kota Palu dan PU Kota palu membuat berita acara dgn masyarakat bantaran sungai utk menunda rencana relokasi warga.. asal mau ditata permukimanx oleh pemerintah kota agar tidak kumuh lagi, sehingga oleh sebab itu kawasan prioritas PLPBK Besusu barat diarahkan pemerintah kota palu kebantaran sungai RW3 RT3 yang ada. Alhamdulillah.. walaupun tertatih-tatih.. Tenaga Ahli Perencanaan Partisipatif (TAPP) kami.. mau legowo.. utk merubah desain RTPLPx..dan akhirx.. bisa juga “uji public” dibulan agustus 2011 kemarin, (makasih bro…)

Trus.. apakah masaalahx.. sudah selesai…???

Eit’s… jangan senang dulu… saat pembangunan fisik dan proses pemasaran dilakukan..muncul lagi “persoalan” baru, yaitu ternyata Lahan kawasan permukiman yg masih “abu2” di bantaran sungai besusu , karena Perda Kota Palu yg melarang permukiman disana sepanjang 50 m – 100 m dari bantaran sungai yang ada, maka jika kami menerapkan proses “Land Consolidation” pada kawasan ini, maka tidak bisa “instant” dan membutuhkan proses pendampingan yg lama.. hingga bertahun-tahun karena belajar dari kasus2 penataan bantaran sungai yg ada dinegeri ini.. (kecuali klo walikota kami itu Pak Jokowi.. mungkin cepat slesai.. ya… hehehe…), sehingga proses perbaikan perumahan kumuh yang adapun menjadi ‘tarik-menarik” kepentingan antara pihak kota dan warga masyarakat yg ada disana, belum lagi kata Askot UP kami “Perbaikan Rumah Kumuh”.. menurut orang pusat.. bukanlah hal yg wajib tuk dibiayai melalui BLM PLPBK dan ini harus kerjasama dgn program lainx, karena ada kementrian Perumahan Rakyat (Kemenpera) yg sudah berada diranah itu dan memiliki program perbaikan rumah kumuhx.. sehingga penataan kami terasa tidak maksimal (fiiiiuuuhhh….). walaupun pada akhirx kami menggunakan cara “out of the box” bekerja sama dgn Kemenpera RI memasukkan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) hingga ada 50 rumah kumuh yg dibantu di bantaran sungai besbar yg ada di taon 2011 kemarin…dan Program Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan (PLP2K-BK) ditaon 2012 ini  karena bukan bagian dari kegiatan pemasaran kami, terasa tidak maksimal… tapi lumayanlah membantu.. karena PLP2K-BK, mengacu pada RTPLP Bes-bar dalam menyusun PRA DED PSU yang insya Allah.. akan dibangun fisikx pd taon ini juga. (Alhamdulillah… yach… “sesuatu’… hehehe…)

Sehingga.. menurut pandangan pribadi kami.. kembali proses penataan kamipun “terasa” teresendat-sendat dan tidak “sistemik”..lagi karena hanya terfokus pada perbaikan ala “beutification” prasarana dan sarana umum (psu) yang sudah ada, mulai dari perbaikan jalan setapak dgn paving, rehab drainase, pembuatan septic tank komunal hingga pergola, ehem.. sehingga salah satu ‘abang” TA kami dikmw sempat protes sambil bercanda : gilaaa… program PLPBK kalian yg danax.. 1 milyar cumin tuk buat jalan “Pavingnisasi”.. apa bedax..dgn kegiatan di “regular”…??? hehehe… apa beliau lupa ya..??? kalo kami juga skrg..dah regular juga… (^_*) untuk melihat lebih jelas Potret pembangunan fisik dan pemasaran kawasan prioritas kelurahan Besusu barat bisa dilihat pada media Facebook kami yaitu :https://www.facebook.com/media/set/?set=a.1873476920707.2093071.1354685137&type=3

2. Proses Pemasaran..yang harusx..mengawal kawasan prioritas, menjual “potensi” yg ada dikawasan tsb,  terutama membangun kemitraan dgn pihak pemda agar perda pelarangan permukiman dibantaran sungai besusu barat tsb bisa direvisi sesuai dgn semangat penataan kami.. mulai terasa jauh.. dari harapan semula, Tenaga Ahli Pemasaran terlihat kebingungan mencari dan merumuskan strategi pemasaran yg jitu.. (Lihat Gambar 3 : Grand Strategi Pemasaran PLPBK) 


ini terlihat dgn sampai skrg “Dokumen Strategi Pemasaran” yg menjadi “output” beliau.. belum rampung tersusun, sementara dokumen ini haruslah menjadi “acuan bersama” ketika proses Pemasaran internal maupun eksternal dilakukan bersama Tim Pemasaran yg ada… (aaahhh… mati KaKa..de… hehehe…), tetapi bukan berarti kami diam looh.. dgn kenyataan itu walaupun tanpa Dokumen itu kami teuteup lanjut terus.. mencari jalan keluar sendiri melalui proses “out of the box’ lainx, maka kebetulan pada saat itu dipertengahan bulan mei 2012 ada pembangunan RTH di pantai besbar oleh  Satker PBL Provinsi Sulawesi Tengah. Mungkin karena melihat semangat penataan RTH kami dibantaran sungai yg ada, kamipun dipanggil tuk terlibat, sehingga bermodalkan semangat dari pak Satker yg lumayan “peka” dgn RPLP dan RTPLP kami, beliau mengajak kami tuk memfasilitasi proses “penyamaan persepsi” diantara Pemda dan masyarakat besusu barat terkait penataan kawasan Hijau pada Bantaran Sungai dan Pantai Besusu yg sama2 lagi membangun, sehingga lahirlah “Komunitas Peduli Ruang Terbuka Hijau Kita (RTH Dia-Lo-Gue), yg berdiskusi bersama berbagai stakeholder yg ada ; mulai dari kalangan masyarakat, BKM, Konsultan Pendamping, komunitas peduli lainx hingga Kalangan Akademisi Kampus Universitas Tadul;ako Palu maupun jajaran SKPD-SKPD kota palu yg masih peduli dgn keberadaan ruang-ruang public khususnya RTH yg ada (lihat kiprahx pada tulisan kami di http://www.p2kp.org/wartadetil.asp?mid=4903&catid=3& ataupun grup Facebooknya :https://www.facebook.com/groups/362095583850790/?fref=ts,

alhamdulillah..lagi.. ada jalan keluar dari “kebuntuan” Proses Pemasaran dan pembangunan fisik kami.. yang sampai saat ini dibulan oktober ini masih terus berproses..walaupun badai “kebingungan” masih melanda kami dilapangan. Proses Pembangunan Fisik Tahap 1 sudah kelar, skrg lanjut ke proses pembangunan Fisik Tahap 2 (BLM tahap 3 PLPBK dgn budget 300 juta rupiah), yang dipaksa harus terserap habis diakhir taon 2012 ini…Jika melihat Gambaran Pelaksanaan Pembangunan Fisik yang ada (Lihat Gambar 4) 


kira2..dgn sisa waktu 2,5 bulan ini.. kira2 bisa terkejar gak.. ya...??? (mampukan kami… ya Allah… amien…)

Mo..dilanjut lagi ceritax..??? Hehehe… kayakx..udahan dulu ya… karena dah.. kepanjangan curcolx.. nanti banyak yg “gak relaaaa’’’ gitchu…”, btw.. Insya Allah nanti sy lanjutkan lagi diceritax diepisode berikutx… yaitu Chapter #3 ; 2013 - …. (Sampai Nanti..), karena.. kami masih menunggu juga Hasil EGM PLPBK yang akan disosialisasikan oleh TA infra kami yg baru pulang dari Jakarta, yg katax.. utk lokasi PLPBK taon 2012 hingg seterusnya akan ada lagi yg “berbeda” dari para pengambil kebijakan ditingkat pusat, apa itu ???… so.. wait ‘n see aja… yo… (^_*)

Makasih.. mohon maaf jika ada kata2 yg salah atwpun tidak berkenaan dihati… karena ini bukan tuk mencari-cari kesalahan pihak manapun, tetapi utk pembelajaran kita sbg orang dewasa (POD) yang tlah kami rasakan dilapangan agar diketahui aja.. dan bisa bersama-sama kita introspeksi “plus dan minusx” hingga.. insya Allah.. bisa membuat proses PLPBK ini lebih baik lagi “mutu pendampinganx”.. kedepan.. amien.. amiiin… ya Robb.. ‘n moga bermanfaat.. kawan…

So.. 2 be continue…

Wassalam.. ‘n Salam re”PALU’tion… YEAAAHHH…!!! (^_*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar